Berbagai thread sedang ramai tentang mengisi bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) agar tak dirugikan. Salah satu caranya dengan memeperhatikan kode angka yang tertera di SPBU. Bila diawali dengan dua digit 31, maka resmi dikelola langsung oleh Pertamina sementara lainnya swasta.
Thread ini mendapat tantangan dari banyak pihak yang menyebut kabar di atas hanya hoax belaka. Sehingga terjadi polemik di antara netters. Yang mana yang benar?
Guna mencari titik terang, saya mencari keterangan dari Pertamina langsung dan inilah jawaban resmi:
ADALAH BENAR kode 31 (angka kedua 1) merupakan SPBU yang langsung dikelola oleh Pertamina.
Dapat kami informasikan untuk kode SPBU tersebut memang benar untuk angka 31 dimiliki dan di kelola langsung oleh Pertamina. Sedangkan SPBU dengan kode 34 dikelola oleh swasta.
Demikian kutipan surat keterangan (bukti tertulis) dari Pertamina.
Maka, apakah hanya SPBU tersebut yang pasti jujur, mengisi bensin dengan takaran yang pas? Pertamina telah meluncurkan program "Pasti Pas" beberapa waktu lalu. Harapannya, pom-pom yang mau ikut bekerja sama juga mengembangkan kejujuran.
Tentu agak repot bila harus memilih SPBU dengan kode 31, tidak semua wilayah ada. Artinya, harus mencari jauh dan rela antri panjang.
Pertamina telah membuka layananan keluhan bagi konsumen yang ingin melaporkan kecurangan pihak SPBU. Kita bisa e-mail ke pcc@pertamina.com misalnya.
Jadi, beruntung kalau kamu bisa mendapatkan SPBU kode 31. Tapi kalau tidak, isi di SPBU pengelolaan swasta juga tak masalah. Tak memuaskan tinggal laporkan saja agar ditindak.
Apa lagi yang perlu diperhatikan saat mengisi bensin?
1. Meminta kepada petugas SPBU melepas tuas selang dan ditaruh di tangki.
Sebenarnya tips ini berlaku pada mesin-mesin pengisian yang baru. Kalau kamu di daerah terpencil dan ada mesin SPBU tua, ya tetap harus ditekan-tekan tuasnya (handle) karena ada gap (ruang hampa) antara cairan bensin dan udara pada mesin.
otomotif.bosmobil.com
Tapi umumnya SPBU sekarang memakai mesin baru jadi memang seharusnya seorang petugas pengisian TIDAK BOLEH menekan-nekan handle saat sedang mengisi. Ini bukti kecurangan yang harus ditegur atau dilaporkan pada Pertamina.
Catatan: Berbahagialah bagi yang mengisi bensin di Self Service SPBU, alias mengisi sendiri.
2. Selalu isi "full"
Tips ini saya dapat dari beberapa petugas SPBU. Salah satunya Eddy (37) di SPBU Soekarno-Hatta, Bandung mengatakan, "Kalau isi bensin jangan sebut berapa liter atau jumlah duitnya. Misalnya 10 liter atau 50 ribu. Tapi bilang saja isi penuh sambil perhatikan mesin penunjuk, bila dirasa sudah sesuai yang kita inginkan langsung bilang stop."
Oknum yang curang sering mengakali mesin (selain teknik manual menekan tuas selang). Sehingga akan terjadi selisih saat petugas menekan tombol "harga" atau "liter" dengan takaran murni.
Tak heran, mereka sering sibuk "membongkar" mesin bila dapat informasi ada inspeksi dari pihak Pertamina. Atau yang paling parah, bukan mengembalikan mesin ke kondisi yang tepat seperti setting awal, tapi malah membelikan "dompet" pada petugas inspeksi yang nakal.
3. Isi bensin yang baik pagi hari. Bensin belum menguap?
Benarkah demikian? Ya pada SPBU-SPBU tua. Namun pada SPBU yang baru, sudah dilengkapi katup khusus untuk meminimalisir penguapan pada tangki pendam. Selain dirancang khusus agar suhu terjaga.
Penguapan pasti terjadi, namun sangat-sangat kecil dan tidak berdampak besar pada konsumen. Siapa yang bisa mengira kita butuh bensin hanya pagi hari? Setidaknya ada sisi positif. Mengisi bensi di pagi hari menandakan kita rajin bangun pagi, atau mengamankan stok bensin pada kendaraan sebelum mulai aktifitas.
Kalau tips di atas membuat pusing, kenapa tidak kembali bersepeda? Coba bayangkan 100 juta orang di Indonesia naik sepeda, wah segarnya alamku...