Central Park, Manhattan, New York City
Kota yang dibangun di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda biasanya punya dua ciri. Yaitu, alun-alun tempat warga berkumpul dan sebuah masjid besar yang dibangun berdekatan.
Bung Karno yang juga seorang insinyur sipil sadar betul sebuah kota butuh landmark dan ruang bagi masyarakat untuk berinteraksi. Untuk itulah dibangun Monumen Nasional (Monas) serta lapangan luas di sekelilingnya. Ia juga membangun Gelora Senayan, sebelum namanya diubah menjadi Gelora Bung Karno, untuk menghormati jasanya. Di seluruh dunia, ada beberapa ruang publik yang masuk dalam daftar tempat yang harus dikunjungi para turis. Tak cuma sebagai tempat berteduh dari panasnya kota, ruang publik yang disebut di bawah ini juga sering digunakan untuk berbagai acara besar kelas dunia. ¦
1. Hyde Park, London
Taman ini merupakan salah satu taman paling terkenal di dunia. Pada zaman Henry VIII, taman ini dipenuhi rusa layaknya Kebun Raya Bogor di Indonesia. Kini, taman yang merupakan taman terluas di pusat London ini banyak digunakan sebagai tempat konser musik besar, seperti konser Bruce Springsteen dan Hard Rock Calling 2012, dengan kapasitas sekitar 10 ribu penonton. Hyde Park juga dimanfaatkan Kerajaan Inggris sebagai taman memorial untuk mengenang Putri Diana dan korban pengeboman London pada 7 Juli 2005 lalu.
2. Central Park, Manhattan, New York City
Siapa yang belum pernah mendengar Central Park? Berbagai film Hollywood kerap mengambil setting cerita di taman yang dibuka pada 1857 ini. Setiap pagi, taman ini biasa dimanfaatkan bagi para pemilik binatang peliharaan, seperti anjing atau kucing, untuk bermain. Sementara hewan peliharaannya bermain, para pemiliknya biasa membaca buku, berpiknik, atau bermain layangan untuk menikmati waktu luang. Berbagai fasilitas yang ada di taman ini, antara lain, jalur pejalan kaki, trek untuk joging, dua ring untuk ber-ice skating, kolam renang, kebun binatang, dan tempat perlindungan hewan liar.
3. Victoria Park, Hong Kong
Terletak di bagian utara Hong Kong, nama Victoria untuk taman ini diambil dari Ratu Victoria asal Inggris. Berbagai kegiatan biasa dilakukan di taman yang juga memiliki patung Ratu Victoria sebagai ciri khasnya, antara lain, turnamen tenis, Hong Kong Open, pesta Tahun Baru Cina atau Lunar New Year Fair setiap tahun, dan Hong Kong Flower Show. Taman ini juga kerap dijadikan tempat berkumpulnya para tenaga kerja wanita asal Indonesia yang bekerja di Hong Kong untuk menikmati hari liburnya yang biasanya diberikan majikan mereka setiap Ahad.
4. Devon Street, Chicago
Berada di salah satu sudut Kota Chicago, Devon Street menjadi terkenal karena menjadi tempat berkumpulnya berbagai macam masyarakat dari berbagai etnis yang tinggal di sana. Di Devon Street yang juga dikenal dengan nama Little India, kita bisa menemukan berbagai macam etnis, mulai dari India, Pakistan, Bangladesh, hingga Rusia yang hidup berdampingan. Jalanan ini juga merupakan tempat adanya kantor pusat organisasi sosial FREE (Friends of Regugee of Eastern Europe). Di kawasan ini juga dibangun Mini Golf dan fasilitas milik Heart of Mercy yang memberikan fasilitas bermain untuk anak-anak yang memiliki kondisi istimewa seperti disabilitas.
5. Museum of Modern Art (MoMA), New York
Museum legendaris ini sempat mengalami pemugaran oleh arsitek asal Jepang, Yoshio Taniguchi, yang juga sekaligus menambah luas museum menjadi dua kali luas semula. Dibuka pertama kali pada 1928, museum ini diperkirakan memiliki lebih dari 300 ribu koleksi buku dan seni dari sekitar 70 ribu lebih seniman di dunia. Lukisan ternama, seperti Starry Nights dari Van Gogh dan Self-Portrait With Cropped Hair yang dibuat oleh Frida Kahlo, tersimpan dengan baik di museum ini. Bukan hanya memiliki fungsi edukasi, museum ini juga terbuka bagi masyarakat untuk melakukan diskusi atau sekadar makan di beberapa kafe yang ada di sana. Di sini, kita juga bisa merasakan duduk di kursi yang dibuat oleh seniman besar, seperti Rodin atau Picasso.
Sigit Priambodo 05 May, 2012
-
Source: http://cgeatpe.blogspot.com/2012/05/lima-ruang-publik-terbaik-di-dunia.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com