Jumlah hewan bernilai seperti harimau dan tuna menurun 30 persen dalam kurun waktu empat dekade terakhir. Namun, di saat bersamaan populasi dunia meningkat dua kali lipat dengan tingkat konsumsi yang juga mencuat.
Makhluk hidup di air tawar mengalami jumlah penurunan terburuk, sekitar 70 persen. Sedangkan keseluruhan spesies di wilayah tropis mengalami penurunan sekitar 60 persen sejak tahun 1970. Benua Asia bahkan menjadi saksi hilangnya jumlah harimau yang turun 70 persen hanya dalam waktu 30 tahun.
Penurunan jumlah ini belum ditambah kehilangan dari industri perikanan yang menyedot bluefin tuna di bagian barat Samudera Atlantik. Demikian hasil laporan The Living Planet yang dikeluarkan WWF International, Selasa (15/5).
Selain mengambil sumber daya hayati secara berlebih, manusia juga tidak sedikit menggunakan sumber daya alam. Dalam laporan yang sama hasil kerjasama dengan Zoological Society of London (ZSL) dan Global Footprint Network, disebutkan jika manusia membutuhkan 18,2 miliar hektare tanah di tahun 2008. Sedangkan tanah produktif yang tersedia hanya sekitar 12 miliar hektare, sekitar 55 persennya dibutuhkan untuk hutan agar menyerap emisi karbon dioksida.
NASA
"Kita hidup seolah-olah memiliki planet tambahan. Kita menggunakan sumber daya 50 persen dari yang bisa disediakan oleh Bumi," kata Direktur Umum WWF International Jim Leape. "Jika kita tidak mengubahnya, angka ini akan berkembang cepat. Bahkan di tahun 2030 nanti, dua planet pun tidak akan cukup (memenuhi kebutuhan manusia)."
Menurut salah satu profesor dari ZSL, Tim Blackburn, perawatan alam oleh manusia jauh lebih penting dari uang. Kemanusiaan bisa hidup tanpa adanya uang, tapi manusia tidak bisa hidup tanpa ada alam."Kita hidup di planet yang berada dalam krisi. Living Planet Index hanyalah satu jendela yang menunjukkan betapa buruk krisis itu," kata Blackburn.
BagikanSigit Priambodo 16 May, 2012
-
Source: http://cgeatpe.blogspot.com/2012/05/butuh-1-bumi-lagi-untuk-penuhi.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com