PERNYATAAN Presiden SBY Rabu malam yang mengatakan bahwa kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kesejahteraan rakyat, dinilai Garda Pemuda NasDem, adalah sesuatu yang tidak masuk akal.
“Pernyataan SBY itu lucu. Kalau kenaikan harga BBM menyejahterakan rakyat, jangan tanggung-tanggung, SBY naikkan saja harga BBM 1000 persen supaya rakyat langsung kaya raya. Logika pernyataan tersebut sungguh aneh!” ujar Ketua Umum Garda Pemuda NasDem Martin Manurung di Jakarta 15 Maret 2012.
Demikian pula dengan alasan efisiensi anggaran akibat kenaikan harga minyak internasional. Krena menurutnya, efisiensi akibat kenaikan harga internasional itu artinya bersifat current (anggaran berjalan). “Bila demikian, hentikanlah pengeluaran-pengeluaran yang secara anggaran berjalan justru menambah beban, misalnya pembelian pesawat!” kata
Martin.
“Untuk penghematan, jangan pula gaji presiden, menteri dan pejabat-pejabat tinggi malah dinaikkan. Potong gaji pejabat! Ini pernah dilakukan Korea Selatan, Chile, Thailand dan banyak negara lain ketika melakukan efisiensi anggaran,” tambahnya.
Sedangkan untuk pembayaran utang, katanya, salah satu pos yang menjadi beban anggaran adalah pembayaran pokok dan bunga utang. Untuk itu pemerintah harus menegosiasikan pembayaran utang yang selalu menjadi beban anggaran. “Tapi yang terjadi justru pemerintah terus menambah utang yang kemudian semakin membebani anggaran untuk membayarnya. Jadi, dimana logika efisiensinya?” tanya Martin.
Kontradiksi antara pernyataan dan tindakan tersebut jelasnya, justru semakin mengundang tanda tanya. “Sebenarnya apa maksud kenaikan harga BBM dan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) tersebut? Dibalik alasan efisiensi yang tidak masuk akal itu, bisa jadi anggaran negara melalui BLT akan dipakai untuk tujuan politis, yaitu meningkatkan popularitas pemerintah yang semakin merosot seperti ditunjukkan oleh berbagai survey,” tandas Martin.