Selasa, 27 Maret 2012

Peneliti Ungkap Alasan Perempuan Suka Membocorkan Rahasia

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

Seseorang yang menyimpan sebuah rahasia, baik itu rahasia kecil pribadi maupun rahasia besar, memiliki kecenderungan sama untuk berpikir dan merasakan aktivitas fisik lebih berat.

Perempuan dikenal tidak bisa menyimpan rahasia dengan baik. Bahkan dalam banyak kasus, perempuan bisa saja mengkhianati kepercayaan sahabatnya sendiri, hanya berselang beberapa menit setelah mendapatkan rahasia tertentu. Sebuah hasil studi terbaru menunjukkan, hal itu "wajar" dilakukan perempuan karena adanya desakan "beban tertentu" yang harus dilepaskan.

Berdasarkan sebuah riset yang diselenggarakan di Tufts University, beban emosional dari sebuah rahasia, pada dasarnya juga memberi beban secara fisik kepada orang yang menyimpannya. Oleh karenanya, mereka yang menyimpan rahasia itu biasanya akan menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih berat, yang dalam hal ini sangat menyulitkan bagi perempuan.

Uji coba dalam riset ini sendiri, menurut laporan tersebut, dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan antara metafora (istilah tentang "rahasia") dengan kenyataan sebenarnya. "Bahasa biasanya menggambarkan 'rahasia' dalam ungkapan seperti 'terbebani' atau 'tersiksa', yang mengisyarakan bahwa menyimpan rahasia secara metafora dikonsepkan sebagai sebuah beban fisik," jelas laporan para peneliti itu.

"Jika benar demikian, maka kondisi sensorik yang berhubungan dengan beban fisik bisa jadi akan teraktivasi atau dijalankan ketika (seseorang) menyimpan sebuah rahasia. Kami memeriksa apakah rahasia lantas dirasakan sebagai beban fisik, yang kemudian mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir dan bertindak di dunianya," lanjut para peneliti lagi.

Everyday Health lantas membahas studi tersebut, sambil menjelaskan bahwa sejumlah partisipan (riset) diminta mengingat sebuah rahasia besar yang bisa mengubah kehidupannya, sementara kelompok satu lagi mengingat sebuah rahasia kecil pribadi yang kurang begitu penting. Kedua kelompok kemudian diajak memperkirakan seberapa terjal sebuah bukit, atau seberapa jauhnya sebuah jarak menurutnya.

Studi lantas menemukan bahwa orang-orang yang menyimpan rahasia besar, melihat bahwa bukit dan jarak yang diminta diperkirakan, lebih tinggi dan lebih jauh (dari sebenarnya). Hal ini menunjukkan bahwa beban dari rahasia yang mereka simpan ternyata terwujud secara fisik. Demikian juga dengan yang memiliki rahasia pribadi, ternyata berpikiran kalau naik ke lantai atas membawa belanjaan itu membutuhkan tenaga lebih besar (daripada seharusnya).

Studi tersebut lantas menyimpulkan, bahwa semakin membebaninya sebuah rahasia dan semakin banyak pemikiran tercurah untuk (rahasia) itu, maka makin banyak persepsi dan tindakan yang dipengaruhi oleh hal-hal yang serupa dengan beban fisik. "Oleh karenanya, sama seperti beban fisik, rahasia pun bisa membebani seseorang sedemikian rupa," tulis kesimpulan studi tersebut, tanpa secara sengaja menyebutkan perempuan sebagai pihak yang paling terkait dengannya.

noreply@blogger.com (Sigit Priambodo) 28 Mar, 2012


-
Source: http://cgeatpe.blogspot.com/2012/03/peneliti-ungkap-alasan-perempuan-suka.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com