"Kini saya hanya dosen-penari telanjang saja. Saya kira itu tak jelek-jelek amat."
Jurnalis yang bekerja sebagai reporter bidang sosial-masyarakat di The Houston Chronicle, Houston, Amerika Serikat (AS) ini, belum lama menunculkan kejutan, dengan ketahuan terbiasa "nyambi" sebagai penari telanjang (stripper). Belakangan, ia ternyata telah dipecat dari tempatnya bekerja, sebelumnya akhirnya mau buka suara.
Sarah Tressler, nama sang perempuan pemilik profesi beragam itu, berbicara kepada program televisi ABC, Good Morning America (GMA). Menurutnya, pemecatannya dilakukan dengan alasan ia "tidak memberi tahu" pekerjaan sampingan yang ia jalani (sebelumnya) kepada perusahaan tempatnya bekerja.
Hanya saja, meski telah dipecat sebagai jurnalis, Tressler tampaknya merasa baik-baik saja dan tidak menunjukkan sikap kecewa atau marah. "Saya sebelumnya punya tiga pekerjaan, dan saya telah kehilangan salah satunya. Kini, saya punya dua pekerjaan saja. Saya kira saya baik-baik saja," ujarnya.
"Maksud saya, saya sebelumnya adalah dosen-penari telanjang-reporter. Kini saya hanya dosen-penari telanjang saja. Saya kira itu tak jelek-jelek amat," katanya lagi, yang sempat mengaku di satu kesempatan bisa mendapatkan US$ 2.000 dalam semalam saja.
Sejauh ini, meski kampus tempatnya mengajar di University of Houston masih menolak mmeberikan komentar (demikian juga dengan bekas medianya), Tressler memang masih meneruskan mengajar sebagai seorang calon profesor. Begitu pula dengan laman blog-nya yang belakangan populer, karena ia menulis segala sesuatu tentang kehidupan dan (detail) pekerjaannya di situ, juga tetap berjalan.
Dalam salah satu bagian pengakuanya kepada GMA, Tressler menyebut bahwa dia sudah mulai menari telanjang sejak 2004, meski dengan jadwal tidak menentu. "Alasan saya (saat itu) mulai menari adalah masalah uang. Perekonomian sedang suklit, dan saya tak bisa mendapatkan pekerjaan," ungkapnya.
Perempuan yang medapatkan gelar master di bidang ilmu jurnalistik dari New York University pada 2009 ini, sebenarnya sebelumnya pun sudah biasa terbuka tentang kehidupannya, melalui blog-nya. "Saya bekerja dari pukul 01.30 sampai 11.30 Kamis lalu, yang cukup panjang untuk sempat nongkrong bersama beberapa teman, berjumpa kenalan baru, makan siang, dan mendapatkan US$ 750," akunya di salah satu tulisan.
Jurnalis yang bekerja sebagai reporter bidang sosial-masyarakat di The Houston Chronicle, Houston, Amerika Serikat (AS) ini, belum lama menunculkan kejutan, dengan ketahuan terbiasa "nyambi" sebagai penari telanjang (stripper). Belakangan, ia ternyata telah dipecat dari tempatnya bekerja, sebelumnya akhirnya mau buka suara.
Sarah Tressler, nama sang perempuan pemilik profesi beragam itu, berbicara kepada program televisi ABC, Good Morning America (GMA). Menurutnya, pemecatannya dilakukan dengan alasan ia "tidak memberi tahu" pekerjaan sampingan yang ia jalani (sebelumnya) kepada perusahaan tempatnya bekerja.
Hanya saja, meski telah dipecat sebagai jurnalis, Tressler tampaknya merasa baik-baik saja dan tidak menunjukkan sikap kecewa atau marah. "Saya sebelumnya punya tiga pekerjaan, dan saya telah kehilangan salah satunya. Kini, saya punya dua pekerjaan saja. Saya kira saya baik-baik saja," ujarnya.
"Maksud saya, saya sebelumnya adalah dosen-penari telanjang-reporter. Kini saya hanya dosen-penari telanjang saja. Saya kira itu tak jelek-jelek amat," katanya lagi, yang sempat mengaku di satu kesempatan bisa mendapatkan US$ 2.000 dalam semalam saja.
Sejauh ini, meski kampus tempatnya mengajar di University of Houston masih menolak mmeberikan komentar (demikian juga dengan bekas medianya), Tressler memang masih meneruskan mengajar sebagai seorang calon profesor. Begitu pula dengan laman blog-nya yang belakangan populer, karena ia menulis segala sesuatu tentang kehidupan dan (detail) pekerjaannya di situ, juga tetap berjalan.
Dalam salah satu bagian pengakuanya kepada GMA, Tressler menyebut bahwa dia sudah mulai menari telanjang sejak 2004, meski dengan jadwal tidak menentu. "Alasan saya (saat itu) mulai menari adalah masalah uang. Perekonomian sedang suklit, dan saya tak bisa mendapatkan pekerjaan," ungkapnya.
Perempuan yang medapatkan gelar master di bidang ilmu jurnalistik dari New York University pada 2009 ini, sebenarnya sebelumnya pun sudah biasa terbuka tentang kehidupannya, melalui blog-nya. "Saya bekerja dari pukul 01.30 sampai 11.30 Kamis lalu, yang cukup panjang untuk sempat nongkrong bersama beberapa teman, berjumpa kenalan baru, makan siang, dan mendapatkan US$ 750," akunya di salah satu tulisan.
noreply@blogger.com (Sigit Priambodo) 31 Mar, 2012
-
Source: http://cgeatpe.blogspot.com/2012/03/nyambi-jadi-penari-striptis-jurnalis.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com