Mimin, Sang Juragan Portal Komunitas Maya Terbesar di Indonesia
Dialah juragan portal komunitas maya terbesar di Indonesia: Kaskus. Mimin, begitu Andrew Darwis biasa dipanggil, awalnya mendirikan Kaskus untuk mengobati kerinduannya pada tanah air. Selain kangen dengan Indonesia, Andrew, 32 tahun, yang saat itu kuliah di Seattle University, mendapat tugas membuat program dari free software.Bersama Ronald Stephanus dan Budi Dharmawan, kemudian Andrew mendirikan Kaskus pada tanggal 6 November 1999. Berasal dari kata Kasak-Kusuk atau bermakna bergosip mereka membidani kelahiran Kaskus dengan modal awal yang hanya sebesar US$ 3 (Rp 30.000,-).
Kini, Kaskus dikelola PT Darta Media Indonesia. Andrew sekarang menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) PT Darta Media Indonesia (Kaskus) sekaligus pemilik (owner) Kaskus Network lewat PT Darta Media Indonesia.
Kini, Kaskus telah berusia 13 tahun, dan makin berkembang. Jumlah anggotanya sekitar 4 juta.''Tapi bila dihitung dengan non -member, jumlahnya 21 juta orang,'' kata Mimin saat berbincang dengan PlasaMSN, Kamis 23 Februari 2012. Tak heran bila sekarang Kaskus punya 180 server, dan tiap bulannya harus menambah sekitar 20 server.''Sebab, tiap detik selalu muncul 120 posting baru di Kaskus,'' Mimin menjelaskan.
Bukan hanya jumlah anggotanya yang berkembang. Karyawan Kaskus kini juga terus bertambah. Di kantor baru Kaskus, di menara Palma Kuningan, karyawannya ada 90 orang. Sebelumnya saat di kantor lama di Melawai, karyawannya berjumlah 45 orang. Yang menarik, setiap karyawan Kaskus adalah Kaskuser. "Pertanyaan pertama bagi calon karyawan adalah sejarah Kaskus.. ha ha,"' kata Mimin.
Meski punya ruangan sendiri, Mimin jarang bekerja di ruangannya di lantai 10. Dia lebih sering berada di lantai 11, bekerja di antara programmer. Saking jarangnya bekerja di ruangannya yang disebut war room, mejanya kosong, hanya ada sebuah telepon.
Dalam hidup Mimin, dari bangun tidur sampai tidur lagi, hanya ada Kaskus. Dia masih aktif menjadi admin.
''Pokoknya langsung control panel.. ha ha,'' kata Mimin.
Tak seperti dotcom-dotcom lain yang mulai melakukan IPO, Kaskus tak akan melakukan penawaran saham terbuka dalam waktu dekat. Menurut Mimin, Kaskus tak akan IPO, setidaknya, 3-4 tahun ke depan.Saat ini, Kaskus fokus untuk mengembangkan fitur e-paymentnya, KasPay. Kaspay diproyeksikan untuk dapat menyumbang hingga 50 persen dari total pendapatan Kaskus, yang saat ini, nyaris 100 persen disokong oleh penjualan iklan.
Mimin dan hampir semua karyawan Kaskus mencoba sebisa mungkin untuk membeli barang yang mereka inginkan dari forum-forum yang ada di dalam Kaskus. selain bisa mendapatkan harga-harga yang lebih murah dari pasaran, Andrew juga mengaku bahwa itu adalah sikapnya dalam mendukung pasar yang terus berkembang di Kaskus."Terakhir kita mesan ikan asin jambal dari Kalimantan," ucap Mimin."Kita banyak bisa dapetin barang-barang atau makanan yang ga biasa kita dapetin dengan gampang di toko, karena penjualnya berada di berbagai lokasi" lanjutnya lagi.
Sebagai founder dari Kaskus, Mimin adalah sosok yang sangat penting, tidak heran bila dia memiliki banyak penggemar di antara jutaan Kaskuser. (Wooowww)Ditanya mengenai berapa banyak Kaskuser wanita yang sempat mencoba menggoda ataupun mengajaknya berkenalan, "Wah, ada mungkin yah... Cuma kebanyakan yang ngajak kenalan gue cowok sih... ha ha,'" jawab Mimin."Cowok-cowok biasanya ngajak kenalan untuk nanya tentang komputer gitu... ha ha..."lanjutnya lagi.
Di mata keluarganya sendiri, kesuksesan Mimin di Kaskus tidak menjadikannya diperlakukan berbeda dari sebelumnya."Pas mereka datang ke sini aja yang dibilang malah : "'Ah ini mah pasti main melulu!"... ha ha..." cerita Mimin atas reaksi orang tuanya saat berkunjung ke kantor Kaskus yang baru.
Menjadi forum komunitas terbesar di Indonesia tak membuat Kaskus menjadi jumawa. Mimin justru senang bila banyak forum baru bermunculan. Bahkan ia tak keberatan bila berbagai istilah yang muncul pertama kali di Kaskus, seperti istilah 'sundul', 'pertamax', atau istilah 'gan' digunakan di forum lain.